Estimated reading time: 5 menit
Sesulit Apasih Bahasa Mandarin? Belajar bahasa Mandarin adalah pengalaman yang cukup unik bagi saya. Mungkin, kalau kamu juga pernah mencoba belajar bahasa asing, kamu pasti ngerti rasanya. Awalnya, saya kira belajar Mandarin itu bakal sama kayak belajar bahasa asing lainnya seperti Inggris atau Spanyol—ya, tinggal hafalin kata-kata, pelajari tata bahasa, selesai. Ternyata, saya salah besar.
Pinyin
Salah satu momen pertama yang bikin saya bingung adalah ketika saya mencoba memahami pinyin. Buat kamu yang belum tahu, pinyin itu adalah sistem romanisasi untuk bahasa Mandarin. Awalnya kelihatannya mudah, tapi kenyataannya, nada dalam pinyin bisa bikin kepala pusing! Jadi, dalam bahasa Mandarin, setiap kata bisa memiliki empat nada berbeda, dan ini mengubah arti kata tersebut. Misalnya, kata “ma” bisa berarti “ibu,” “kuda,” atau bahkan “memarahi,” tergantung pada nadanya. Waktu pertama kali belajar, saya salah ngucapin satu nada dan akhirnya malah minta kuda daripada minta bantuan ke temen saya yang asli Tiongkok. Ya, bisa dibilang, itu salah satu momen memalukan yang jadi pelajaran besar.
Tips pertama yang bisa saya bagikan adalah jangan remehkan nada. Nada ini emang tricky, dan kalau kita nggak terbiasa, kadang suka bikin frustasi. Tapi, percayalah, semakin sering kamu mendengarkan dan mengucapkan, makin natural rasanya. Saya sendiri banyak latihan lewat lagu Mandarin dan video di YouTube. Salah satu lagu pertama yang saya coba nyanyikan adalah “Tong Hua” dari Michael Wong. Nah, dari situ, saya mulai bisa ngebedain sedikit demi sedikit nada-nada yang berbeda.
Tapi, bukan cuma nada yang bikin ribet, tulisan Mandarin alias hanzi juga cukup bikin otak berputar. Saya pikir menulis karakter Mandarin cuma soal menghafal bentuk. Tapi ternyata, ada urutan goresan yang harus diikuti, dan nggak bisa asal tulis sembarangan. Waktu pertama kali belajar menulis hanzi, saya sering salah urutan, dan guru saya bilang kalau ini bisa bikin karakternya kelihatan aneh atau malah sulit dibaca.
Aplkikasi Pembantu
Kabar baiknya, ada aplikasi kayak Pleco yang bisa bantu kamu belajar karakter hanzi. Aplikasi ini punya fitur di mana kamu bisa menggambar karakter dan mengecek apakah urutan goresannya benar. Selain itu, aplikasi kayak Anki juga bagus banget buat menghafal karakter-karakter baru karena kita bisa bikin flashcard sendiri dan ulang-ulang terus. Saya sendiri pakai Anki hampir setiap hari, apalagi kalau lagi nunggu di bus atau punya waktu luang beberapa menit.
Salah satu kesalahan besar saya waktu mulai belajar Mandarin adalah terlalu fokus pada tata bahasa dan kosa kata tanpa banyak praktik bicara. Akhirnya, walaupun saya tahu banyak kata dan bisa baca karakter-karakter sederhana, saya tetap gugup banget kalau disuruh ngomong langsung. Waktu pertama kali saya coba ngomong Mandarin di restoran Tiongkok, pelayanannya cuma ngeliatin saya dengan ekspresi bingung. Saya yakin nadanya salah dan struktur kalimat saya kacau.
Dari situ, saya belajar bahwa nggak cukup cuma tahu teori. Kamu harus sering-sering ngomong. Bisa lewat aplikasi language exchange kayak HelloTalk, atau kalau kamu kenal orang asli yang bisa Mandarin, coba ajak mereka ngobrol santai. Dari situ, saya makin percaya diri, walaupun pasti masih ada salah-salah sedikit.
Belajar bahasa Mandarin memang bukan perjalanan yang mudah, tapi dari pengalaman saya, ada kepuasan tersendiri ketika akhirnya bisa memahami percakapan dasar atau bahkan membaca karakter yang tadinya cuma kayak gambar acak. Jadi, buat kamu yang baru mulai belajar atau sedang berjuang, ingat aja bahwa kesalahan itu bagian dari proses. Jangan takut buat salah, karena dari situ kita bisa belajar lebih banyak.
Kesimpulan
Belajar bahasa Mandarin memang penuh tantangan, mulai dari memahami nada yang bisa mengubah arti kata hingga menulis karakter hanzi dengan urutan yang benar. Namun, dengan latihan yang konsisten, terutama dalam pengucapan dan menulis, semua itu bisa diatasi. Penggunaan aplikasi seperti Pleco dan Anki bisa membantu dalam proses belajar, sementara praktik berbicara langsung dengan penutur asli atau melalui aplikasi language exchange sangat penting untuk membangun kepercayaan diri. Meskipun awalnya sulit, dengan kesabaran dan kerja keras, belajar Mandarin bisa jadi pengalaman yang sangat memuaskan.
FAQ tentang Belajar Mandarin
Iya, bahasa Mandarin bisa dibilang cukup sulit bagi pemula, terutama karena adanya nada dalam pengucapan dan penggunaan karakter hanzi yang berbeda dari alfabet Latin. Namun, dengan metode belajar yang tepat dan latihan rutin, banyak orang berhasil menguasainya.
Ini tergantung pada intensitas belajar dan seberapa sering kamu berlatih. Secara umum, dengan belajar secara teratur (misalnya 1-2 jam per hari), butuh sekitar 1-2 tahun untuk mencapai tingkat kefasihan dasar.
Cara terbaik adalah dengan mendengarkan penutur asli sebanyak mungkin, misalnya lewat lagu, podcast, atau film Mandarin. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi belajar bahasa yang fokus pada latihan mendengarkan dan mengucapkan, seperti HelloChinese atau Duolingo.
Belajar pinyin di awal bisa sangat membantu, karena itu cara untuk memahami pengucapan sebelum beralih ke karakter yang lebih kompleks. Tapi jangan menunda belajar hanzi terlalu lama, karena karakter sangat penting untuk bisa membaca dan menulis bahasa Mandarin.
Aplikasi seperti Duolingo bagus untuk pemula yang ingin membiasakan diri dengan bahasa Mandarin. Tapi sebaiknya kamu juga menggunakan metode lain, seperti berbicara langsung atau menulis karakter, agar kemampuan kamu lebih cepat berkembang.
Belajarlah secara bertahap dan jangan terlalu memaksakan diri di awal. Temukan cara yang menyenangkan untuk belajar, seperti mendengarkan musik atau menonton drama Mandarin. Beri diri kamu penghargaan kecil ketika mencapai kemajuan, dan ingat bahwa setiap kesalahan adalah bagian dari proses belajar.